Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu

Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu
Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu
Anak perusahaan PT Krakatau Steel yang bergerak di industri hilir baja, misalnya, perlu dipertahankan. Tapi, cucu perusahaan yang berbisnis pembuatan air minum kemasan harus dilepaskan. Terlalu kecil skalanya dan terlalu jauh dari core business-nya.

   

Demikian juga anak-anak perusahaan PT PAL Surabaya. Hanya satu yang boleh diteruskan. Tiga anak perusahaan lainnya harus dilepas. Apalagi, di anak perusahaan tersebut PT PAL hanya memegang saham minoritas.

   

PT PAL harus fokus pada pembuatan kapal, beserta pemeliharaan dan perbaikan. Terutama pembuatan kapal perang. Kementerian Pertahanan kini memiliki anggaran pengadaan persenjataan sangat besar. Ini harus ditangkap semaksimal mungkin. Caranya: membuat Kementerian Pertahanan puas. Mutu kapal yang dibuat sangat baik dan penyelesaian ordernya tidak molor. Kelemahan lama PT PAL di bidang itu tidak boleh lagi terjadi.

   

Tidak ada artinya PAL memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan boiler dan turbin. Apalagi, melangkah lebih jauh: menjadi kontraktor EPC pembangkit listrik. Anak-anak perusahaan tersebut harus ditinggalkan. Terlalu jauh dari bisnis utama PAL. Akhirnya hanya mengganggu reputasi dan nama baik PAL.

   

MEMASUKI tahun ke-2 sebagai menteri BUMN saya bisa melangkah ke program yang lebih dalam. Misalnya, pembenahan anak-anak dan cucu perusahaan. Meski

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News