Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu

Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu
Giliran Menengok Anak-Anak dan Cucu-Cucu
MEMASUKI tahun ke-2 sebagai menteri BUMN saya bisa melangkah ke program yang lebih dalam. Misalnya, pembenahan anak-anak dan cucu perusahaan. Meski jumlah BUMN itu "hanya" 141 buah, anak-anak dan cucunya banyak banget.

   

Tiap minggu Rapim Kementerian BUMN yang secara konsisten dilakukan tiap Selasa pukul 07.00 itu akan ditambah satu agenda: evaluasi anak dan cucu perusahaan. Rapatnya memang lebih panjang, tapi tahap pembenahan anak-cucu perusahaan itu sudah waktunya dilakukan. Efisiensi sudah waktunya dilakukan sampai ke anak cucu.

Pekan lalu sudah dimulai mengevaluasi anak-cucu perusahaan di kelompok industri strategis. Beberapa anak perusahaan yang hanya terus-menerus menyusu ke induknya harus disapih: tidak boleh induk perusahaan terus digerogoti anak perusahaan. Baik penggerogotan keuangan maupun penggerogotan energi. Jangan sampai ada anak perusahaan yang membuat "anak polah bapak kepradah".

   

Tentu banyak anak perusahaan yang harus dipertahankan. Terutama anak perusahaan yang justru memperkuat induknya. Baik memperkuat posisi pasar maupun memperkuat keuangan.

   

MEMASUKI tahun ke-2 sebagai menteri BUMN saya bisa melangkah ke program yang lebih dalam. Misalnya, pembenahan anak-anak dan cucu perusahaan. Meski

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News