Giliran Tentara Acak-Acak Kampung Rohingya, Tembak Penduduk Sesuka Hati

Giliran Tentara Acak-Acak Kampung Rohingya, Tembak Penduduk Sesuka Hati
Wanita Rohingya mengungsi dari daerah konflik di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Foto: AFP

Video tersebut tentu membuat penduduk kian ketir-ketir. Mereka tidak berani pergi ke pasar, rumah sakit, dan tempat umum lainnya. Militer Myanmar menembak penduduk begitu saja sesuka hati dengan tanpa bertanya apa pun.

”Pemerintah memperlakukan semua etnis Rohingya sebagai kombatan,” ujar CEO Lembaga HAM Fortify Rights Matthew Smith.

Versi pemerintah, yang melakukan pengerusakan dan pembakaran di Rakhine adalah ARSA, bukan pasukan militer. ARSA juga dituding menggunakan anak-anak untuk berjuang di garis depan dan membunuh para penduduk.

Namun tudingan tersebut langsung dibantah oleh ARSA. ''Saat menggerebek desa-desa di Rohingya, pasukan militer Burma membawa kelompok ekstrimis Budha untuk menyerang penduduk, menjarah properti milik Rohingya, dan membakar rumah mereka,” bunyi pernyataan ARSA lewat akun Twitter-nya.

Begitu tegangnya situasi, pemerintah langsung mengevakuasi ribuan penduduk nonmuslim. Mereka dibawa ke kota-kota yang tidak terdampak konflik maupun diungsikan ke kantor polisi dan berbagai bangunan lain yang lebih terlindung.

Bagi etnis Rohingya, situasi saat ini seperti makan buah simalakama. Jika menetap di Rakhine, mereka terancam dibunuh dan para perempuan diperkosa.
Ketika sampai di Bangladesh, mereka terkatung-katung tak diterima. Beberapa etnis Rohingya yang sudah sampai di Bangladesh via sungai Naf dikembalikan lagi ke Rakhine.

Bukan hanya itu, para pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, juga diminta tak menerima orang baru. Jika ketahuan, mereka akan dipulangkan ke Rakhine.

Otomatis, para pengungsi yang baru datang membuat tenda-tenda seadanya di daerah perbatasan yang sebelumnya tak pernah dihuni.

Seperti sudah diduga sebelumnya, serangan milisi Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) pekan lalu dibalas militer Myanmar dengan menghantam pusat-pusat

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News