Gluten, Haruskah Dihindari Sepenuhnya?

Gluten, Haruskah Dihindari Sepenuhnya?
gandum. Foto: medicalnewstoday

Pemeriksaan laboratorium darah terdiri atas tes serologi dan tes genetik. Tes serologi dapat menilai apakah ada peningkatan kadar antibodi terhadap gluten di dalam tubuh. Selain itu, tes genetik dilakukan untuk melihat adakah antigen HLA-DQ2 dan HLA-DQ8 di dalam tubuh. Kedua antigen tersebut merupakan kompleks gen yang spesifik, biasa ditemukan pada tubuh penderita celiac.

Antigen sendiri merupakan zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan terhadap antigen. Mekanisme tersebut merupakan bentuk proteksi bagi tubuh.

Jika dalam hasil pemeriksaan laboratorium darah mengarah pada penyakit celiac, dokter akan melakukan biopsi atau pengambilan sedikit jaringan dari usus kecil. Biopsi dilakukan untuk menganalisis kerusakan permukaan usus pada penderita penyakit celiac.

Perlu diketahui juga bahwa setiap orang memiliki dua salinan dari setiap serotipe HLA-DQ, yang masing-masing diperoleh dari ayah dan ibu. Jika seseorang diturunkan serotipe HLA-DQ yang sama seperti kedua orang tuanya, berarti disebut dengan homozigot. Bila seseorang diturunkan 2 serotipe HLA-DQ yang berbeda, itu disebut dengan heterozigot.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa seseorang dengan HLA-DQ8 homozigot akan memiliki risiko 10 kali lebih besar mengalami celiac. Dengan demikian, tes genetik pada proses diagnosis penyakit celiac perlu dilakukan. Meskipun demikian, terdapat variasi faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keparahan penyakit celiac pada setiap orang.

Intoleransi Gluten Berbeda dengan Celiac

Di samping penyakit celiac, terdapat masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan gluten, yaitu intoleransi gluten. Pada intoleransi gluten, seseorang mengalami keluhan setelah konsumsi gluten tetapi tidak terdiagnosis sebagai celiac.

Beberapa gejala dari intoleransi gluten pun serupa dengan penyakit celiac, tetapi biasanya tidak parah. Gejala yang dapat timbul pada intoleransi gluten, di antaranya diare atau konstipasi, perut kembung, nyeri perut, kelelahan, mual, sakit kepala, hingga nyeri otot dan sendi.

Gluten merupakan sejenis protein yang biasa ditemukan pada produk makanan yang berasal dari tanaman serelia atau biji-bijian, misalnya gandum, gandum hitam.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News