GMKI Soroti Lonjakan Kasus Covid-19, Ingatkan Jokowi soal Impor Vaksin

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menyoroti ihwal penanganan Covid-19 yang dinilai kurang maksimal.
Dua tahun sejak Covid-19 melanda Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan anggaran triliunan untuk membiayai program terkait corona. Ironinya, hasilnya tak sesuai yang diharapkan.
"Misalnya lonjakan kasus positif Covid. Di Jawa dan Bali sudah mereda, tapi lihat di luar itu. Sumut (Sumatera Utara) dan Nusa Tenggara Timur lonjakannya luar bisa tinggi," ujar Ketua PP GMKI Prima Surbakti melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (1/9).
Prima menjelaskan sejak 1-31 Agustus 2021, kasus covid-19 di Sumut melonjak naik menjadi 34.608 kasus dengan rata rata 1.116 kasus per hari dan tingkat kematian 29 orang per hari.
Sedangkan lonjakan cepat terjadi NTT dengan 19.445 kasus dengan rata-rata 628 kasus per hari dan tingkat kematian 15 orang.
"Faktornya karena minimnya fasilitas kesehatan, mahalnya biaya 3T (testing, tracing, dan treatment) serta program vaksinasi yang belum merata di daerah," kata Prima.
Dia lantas menyinggung Airlangga Hartarto yang notabene penanggung jawab PPKM di luar Pulau Jawa-Bali.
Prima menilai Airlangga lambat dalam mengoordinasikan kebijakan strategis dengan pemerintah daerah.
GMKI menyoroti ihwal penanganan Covid-19 yang dinilai kurang maksimal dan mengingatkan Jokowi soal impor vaksin.
- Ole Romeny Kembali Jadi Starter di Oxford United, Erick Thohir Mengaku Senang
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu