GMPG: Celaka Bila Ketum Golkar Masih Kroni Setya Novanto

GMPG: Celaka Bila Ketum Golkar Masih Kroni Setya Novanto
Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) DPP Partai Golkar untuk mencari pengganti Setya Novanto (SN) harus mengusung semangat perubahan. Sebab akan mubazir bila figur yang menggantikan tersangka korupsi e-KTP masih kroninya juga.

Hal ini disampaikan Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Senin (20/11).

Dia menyebutkan, pascapenahanan Novanto oleh KPK, wajib hukumnya bagi partai berlambang beringin rindang melakukan pergantian kepemimpinan.

Hal itu karena partai akan memghadapi pesta demokrasi Pillkada Serentak 2018 maupun Pilpres 2019. Mengenai waktu, kata Doli, tidak boleh lebih dari sebulan ke depan.

"Prosesnya dimulai dengan DPP segera melakukan rapat pleno untuk menetapkan pelaksana tugas (plt) ketua umum yang tugasnya cuma satu yaitu menyelenggarakan Munaslub," kata Doli kepada JPNN.com.

Kemudian dalam dua-tiga hari berikutnya DPP mengadakan Rapat Pimpinan Nasionak (Rapimnas) untuk mendapat kesepakatan dan dukungan secara nasional yang diwakili DPD Provinsi seluruh Indonesia, sekaligus menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraannya.

Langsung setelah Rapimnas itu, DPP selanjutnya bisa membentuk Panitia Munaslub, yang segera melakukan persiapan. Namun mantan ketua Bapilu DPP Golkar ini mengingatkan bahwa Munaslub itu adalah jalan atau cara untuk melakukan pergantian kepemimpinan.

Perlunya pergantian kepemimpinan itu karena Golkar saat ini membutuhkan pemulihan citra dan ingin mendapatkan kembali dukungan dan kepercayaan dari masyarakat, setelah dalam waktu belakangan ini terpuruk karena isu korupsi.

Proses pergantian kepemimpinan sejak awal pun harus mencerminkan adanya perubahan. Penunjukan Plt Ketum pun harus mempertimbangkan adanya kesan perubahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News