Golkar Bimbang Jadi Oposisi
Jumat, 10 Juli 2009 – 21:07 WIB
Dia menegaskan, secara lembaga Golkar tidak akan mengusulkan atau mengirimkan nama-nama kadernya untuk duduk dalam lingkaran pemerintahan mendatang, kecuali jika ada permintaan dari presiden secara langsung.
Baca Juga:
Syamsul menandaskan, jika seandainya Yudhoyono meminta kader Golkar untuk membantu pemerintahan di kabinet mendatang, tentu Golkar akan merekomendasikan kader-kader terbaik partai. “Demikian juga jika SBY langsung meminta kepada yang bersangkutan. Partai tidak akan melarang, tapi ini sifatnya individual,” imbuhnya.
Skenario Kepemimpinan Golkar
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP Golkar Iskandar Mandji mengungkapkan, ada sebuah skenario untuk mengganti Kalla pada munas mendatang. Skenario tersebut adalah menempatkan Aburizal Bakrie di posisi Ketua Umum, Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Penasehat, dan Agung Laksono di posisi Wakil Ketua Umum atau Sekjen.
Dia menyatakan, ketiga tokoh yang dikenal dengan sebutan “Triple A” ini yang kemungkinan akan mengembalikan posisi Golkar sebagai partai pendukung pemerintah, karena sebelum JK maju sebagai capres, ketiganya merupakan tokoh Golkar yang ingin Kalla tetap bersama SBY.
JAKARTA - Sama halnya dengan menentukan sikap saat akan mengikuti pilpres 2004 yang sarat dengan kebimbangan antara berpasangan dengan SBY atau tidak,
BERITA TERKAIT
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang