Golkar Dianggap Tidak Akan Loyal

Golkar Dianggap Tidak Akan Loyal
Golkar Dianggap Tidak Akan Loyal
Lebih lanjut Shahab menyarankan agar Golkar dan PKS lebih baik mengundurkan diri dari Setgab koalisi pendukung pemerintah. “Itu lebih baik dan lebih terhormat daripada dikeluarkan,” tambahnya.

Lalu pengamat politik lainnya dari LIPI, Siti Zuhro, menegaskan, Ketum Golkar Aburizal Bakrie dianggap telah menjilat ludah sendiri bila tetap berada di dalam koalisi, yang sebelumnya pernah mengatakan bahwa Golkar sudah kenyang dengan kekuasaan. “Katanya sudah kenyang dengan kekuasaan dan siap berada di luar pemerintahan. Tapi ternyata budaya siap belum benar-benar merasuk. Kalau mau kritis dan tidak sejalan dengan presiden, sebaiknya tidak berada di dalam,” tukasnya.

Dia menambahkan, sistem presidensial justru direduksi oleh SBY dan mengalami distorsi secara empirik ketika presiden tidak bisa meyakinkan partai pendukungnya. Keberadaan Golkar dan PKS dalam koalisi juga dipandang hanya akan menumbuhkan kompromi terbatas yang sifatnya masih semu. Sebab, model Pemilu 2014 belum tentu sama dengan 2009, 2004 atau 1999.

“Hal itu juga membuat partai politik mendelegitimasi dirinya sendiri. Partai Demokrat dan PKS menjadi terlihat tidak konsisten. Hal itu akan membuat penilaian masyarakat terhadap partai-partai itu berubah,” tandas Siti.

JAKARTA - Kepastian Partai Golkar akan berada di dalam koalisi, pasca komunikasi antara SBY dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendapat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News