Golkar Nilai KPK Pilih Kasih

Golkar Nilai KPK Pilih Kasih
Golkar Nilai KPK Pilih Kasih
JAKARTA - Pejabat tinggi Partai Golongan Karya (Golkar) kecewa terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menilai ada pilih kasih terhadap prioritas kerja KPK. Terutama, karena telah mendahulukan penyidikan kasus dugaan suap Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Miranda S Goeltom, dibanding kasus Bank Century.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, menyayangkan kinerja KPK yang tidak profesional. Menurut Ical - sapaan Aburizal Bakrie - seharusnya KPK lebih fokus terhadap penyelesaian kasus Bank Century terlebih dahulu, sebelum melangkah lebih jauh untuk membahas tentang kasus Bank Indonesia. "Padahal kasus Century kan sudah ada ketetapan dan keputusan Panitia Khusus (Pansus DPR) pada waktu itu," ujarnya, usai menghadiri acara open house di rumah Jusuf Kalla, Minggu (12/9) kemarin.

Ical menegaskan, kinerja KPK itu menjadi bahan perbincangan hangat di internal partainya. Untuk memperjelas alasan KPK mendahulukan dugaan suap DGS BI itu, kata Ical, maka bidang hukum Golkar pun akan menanyakan langsung kepada pihak terkait. "Mau melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mempertanyakan keadilan," ujarnya.

Jusuf Kalla sendiri menambahkan, KPK dinilai tidak bertindak logis. Menurut JK, kasus Bank Century itu telah merugikan lebih banyak uang negara dibanding kasus BI. "Dan kasus yang muncul duluan itu, yang mana? Harus ada urutannya," tutur JK.

JAKARTA - Pejabat tinggi Partai Golongan Karya (Golkar) kecewa terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menilai ada pilih kasih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News