Golkar Nilai Sistem Kuota Tidak Adil
Kamis, 12 April 2012 – 16:39 WIB
"Oleh karena itu kami memilih untuk konsisten dengan pilihan kami, sistem pemilu terbuka, kursi 3-8, PT (Parliamentary Treshold) empat persen dan konversi kursi dengan metode penghitungan devinsor webster," kata Nurul.
Baca Juga:
Menurutnya lagi, metode inilah yang paling banyak digunakan di dunia karena yang dianggap paling adil.
"Perolehan suara banyak dipresentasikan dalam jumlah kursi yang sesuai," kata Nurul.
Dijelaskan, metode quota adalah model ketidakadilan, karena partai-partai menengah yang hanya dapat kursi dari suara yang tidak sebanding dengan kursi Bilangan Pembagi Pemilih (BPP).
JAKARTA -- Anggota Pansus RUU Pemilu, Nurul Arifin, mengatakan, Fraksi Partai Golkar tetap teguh dengan pendiriannya soal RUU Pemilu. "Lebih
BERITA TERKAIT
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di HBH IKA UII
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024