Golkar Nilai Sistem Kuota Tidak Adil

Golkar Nilai Sistem Kuota Tidak Adil
Golkar Nilai Sistem Kuota Tidak Adil
"Oleh karena itu kami memilih untuk konsisten dengan pilihan kami, sistem pemilu terbuka, kursi 3-8, PT (Parliamentary Treshold) empat persen dan konversi kursi dengan metode penghitungan devinsor webster," kata Nurul.

Menurutnya lagi, metode inilah yang paling banyak digunakan di dunia karena yang dianggap paling adil.

"Perolehan suara banyak dipresentasikan dalam jumlah kursi yang sesuai," kata Nurul.

Dijelaskan, metode quota adalah model ketidakadilan, karena partai-partai menengah yang hanya dapat kursi dari suara yang tidak sebanding dengan kursi Bilangan Pembagi Pemilih (BPP).

JAKARTA -- Anggota Pansus RUU Pemilu, Nurul Arifin, mengatakan, Fraksi Partai Golkar tetap teguh dengan pendiriannya soal RUU Pemilu. "Lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News