Golkar tak Bersih Tetap Disukai, PD-PKS Korup Dibenci
Kamis, 14 Februari 2013 – 20:30 WIB
"Jika partai lama seperti Golkar kadernya terkena kasus korupsi, dianggap wajar. Tingkat toleransi masyarakat, tidak setinggi terhadap dua partai baik Demokrat maupun PKS," ungkapnya.
Demokrat yang berkoar-koar antikorupsi tahun 2009, sekali korupsi, hukuman masyarakat lebih pedih ketimbang korupsi yang dilakukan kader partai lain. Burhan mengatakan kondisi demikian dikhawatirkan membuat Indonesia lama-kelamaan tidak memiliki role model partai yang bersih korupsi.
Lebih lanjut dia menantang, jika Demokrat maupun PKS serta partai-partai lain mampu menjadi inisiator untuk membersihkan partai secara kontinu, maka masyarakat tentunya dapat memelihara harapan tentang partai bersih.
“Buka rumah tangganya, dapat darimana, pengeluaran untuk apa, dan rekrutmen entah pilkada, pileg secara transparan dengan ukuran yang bisa diukur dengan akal sehat,” tegasnya.
JAKARTA – Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan masyarakat makin tak peduli terhadap isu korupsi. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- Hasto Soal PDIP di Dalam atau Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran: Dibahas dalam Rakernas
- Pj Gubernur Agus Fatoni Launching Pilgub Sumsel 2024, Simak Pesan dan Harapannya
- NasDem Kalteng Pastikan Tidak Ada Jalur Khusus dalam Pendaftaran Pilkada Serentak 2024
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Gerindra Menghormati Sikap Ganjar Pranowo Menjadi Oposisi
- Habiburokhman Gerindra: Kalau Itu Pilihan Pak Ganjar, Kami Tidak Akan Menghalangi