Google Memperkenalkan GenCast, Diklaim Lebih Bagus dari ENS

Dalam sebuah demo, Google menugaskan GenCast untuk memperkirakan jalur Topan Hagibis, yang melanda Jepang pada 2019.
Publik dapat melihat jalur yang diambil topan tersebut berwarna merah, sedangkan jalur yang mungkin diprediksi oleh model AI Google berwarna biru.
Pada hari ke-7, topan-topan tersebut menyebar cukup jauh, tetapi makin menyempit di jalur sebenarnya saat topan semakin dekat ke daratan.
Inovasi itu dinilai memberikan waktu lebih banyak kepada pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi cuaca buruk sebagai salah satu contoh kasusnya.
GenCast juga dapat memprediksi kecepatan angin di dekat ladang angin, cuaca di atas ladang surya, dan sebagainya.
GenCast adalah "model ansambel", yang berarti menghasilkan 50+ prediksi dengan probabilitas yang berbeda.
Menurut Google, salah satu prediksi tersebut yang mencakup prakiraan cuaca selama 15 hari dapat dibuat dalam 8 menit di Google Cloud TPU v5.
Beberapa prediksi dapat dilakukan secara paralel. Sementara itu, model prakiraan cuaca tradisional membutuhkan waktu berjam-jam di komputer super.
Google memperkenalkan GenCast sebuah inovasi dari kecerdasan artifisial (AI) untuk prakiraan cuaca.
- Yahoo Tertarik Membeli Chrome, OpenAI juga Berminat
- HaiGuru Komitmen Tingkatkan Kompetensi Guru, Kuasai Teknologi AI
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia
- Cuaca Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Diperkirakan Duguyur Hujan Ringan Berpetir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025