Gosip N.d.a.s
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Bahwa membisikkannya dengan cara menempelkan mulut ke mikrofon, tentu, agar terdengar jelas. Berbisik tetapi jelas.
Pesan yang perlu ditangkap: awas! Hati-hati!
Memang dua isu hot terjawab sekaligus dari satu pidato ketua umum Partai Gerindra yang juga presiden Indonesia itu: soal kabinet gemuk dan soal hubungannya dengan Jokowi -presiden yang digantikannya.
Jelaslah bahwa penilaian kita selama ini ternyata salah. Atau dianggap salah. Salah besar.
Beliau tegas menyatakan bahwa kabinet ini bukan kabinet gemuk. Saking geramnya atas kesalahan kita itu sampai kata setengah rahasia itu pun dibisikkan dengan sangat jelas.
Maka sejak ada pidato ulang tahun malam itu akan ada pengadilan publik: siapa yang sebenarnya salah. Gemuk atau tidak gemuk.
Dari sini akan mulai muncul garis pembatas. Batas antara kelompok pro gemuk dan pro kurus.
Selama ini garis itu kabur. Orang yang pro-kurus masih mencoba memahami. Presiden lagi terpaksa membuat kabinet gemuk. Banyaknya kelompok pendukung harus diakomodasi agar politik stabil. Toh enam bulan kemudian bisa dilangsingkan. Kalau mau.
Intinya: tidak boleh lagi ada analisa bahwa Prabowo sudah mulai meninggalkan Jokowi. Mereka tetap kompak. Lahir batin. Lalu, Gibran...
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...