GP Ansor Jawab 3 Masalah Besar Bangsa via Kirab Satu Negeri
“Yang tidak seperti mereka dianggap salah, bahkan sesat. Karena dianggap sesat, maka dianggap musuh. Karena dianggap musuh, maka wajib diperangi. Kenyataan ini makin masih di tahun politik sekarang. Menurut saya, hal semacam ini akan dipakai dalam kontestasi politik Pemilihan Presiden 2019,” tambah Gus Yaqut.
Masalah ketiga adalah fenomena diamnya mayoritas atas situasi seperti saat ini.
"Sebenarnya sebagai mayoritas kita memiliki kekuatan lebih untuk menghadapi kaum minoritas yang ingin merongrong NKRI. Saya berharap masyarakat jangan diam lagi menghadapi persoalan bangsa. Jumlah kita ini besar dibanding mereka. Ayo, jangan takut, bersama kita hadapi mereka. Apalagi mereka tidak punya jejak sejarah dalam mendirikan negara ini," tegas Gus Yaqut.
Karena itu, lanjut dia, Ansor dan Banser bertekad tetap menjaga Indonesia dengan kebinekaan.
Bagi Ansor dan Banser, menjaga Indonesia sama dengan menjaga warisan kiai-kiai NU yang ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa, bersama dengan kelompok lainnya.
Hal itulah yang membuat GP Ansor menggagas kegiatan Kirab Satu Negeri yang akan dilaksanakan pada pertengahan September mendatang.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa Indonesia memiliki tiga masalah besar tersebut.
Dia menerangkan, Kirab Satu Negeri akan diberangkatkan dari lima titik terluar Indonesia.
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pada tahun politik seperti saat ini, bangsa Indonesia masih terkungkung tiga masalah besar.
- 200 Peserta Ikuti GP Ansor Gowes Jakarta-Bekasi, Tapak Tilas Perjuangan Ulama
- GP Ansor Dirikan 250 Posko Mudik, Bantu Masyarakat Nyaman Pulang Kampung
- GP Ansor Rajut Persatuan Pascapilpres dan Kembangkan Potensi Anak Muda Indonesia
- Kabar Gembira untuk Guru PAI Non-PNS & Bukan PPPK, Langsung Masuk Rekening, Alhamdulillah
- Pendaftaran CPNS 2024: Dua Menteri Menyepakati Langkah Terobosan, Alhamdulillah
- Gus Yaqut: Kemenag Tidak Pernah Larang Penggunaan Speaker di Masjid