GPDRR Hasilkan 7 Rekomendasi Agenda Bali untuk Resiliensi
Sebagai tuan rumah, Indonesia mengusung tema “Memperkuat Kemitraan Menuju Resiliensi Berkelanjutan.”
Adapun secara keseluruhan, GPDRR ke-7 ini berhasil merekomendasikan "Tujuh agenda Bali untuk resiliensi."
Rekomendasi pertama, adalah pengurangan risiko bencana perlu diintegrasikan pada kebijakan-kebijakan utama pembangunan, pembiayaan, legislasi, dan rencana pencapaian pascaagenda 2030.
Kedua, perubahan sistemik yang dapat memperhitungkan kerugian yang sesungguhnya dari bencana dan kerugian dari ketiadaan aksi, serta membandingkannya dengan investasi. Dalam pengurangan risiko bencana.
Ketiga, platform global yang diselenggarakan antara COP 26 dan 27 beberapa waktu lalu, mencermati tingkat emisi saat ini jauh melebihi upaya mitigasi.
Platform global meminta pemerintah untuk menghormati komitmen yang dibuat pada kesepakatan di Glasgow untuk meningkatkan pembiayaan dan dukungan untuk adaptasi dan resiliensi.
Meningkatkan pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi keadaan darurat seraya meningkatkan dan mencapai ambisi iklim tujuan global tentang adaptasi.
Keempat, menerapkan pendekatan partisipatif dan berbasis HAM, untuk memasukkan semua sesuai prinsip "Tidak ada apa-apa tentang kita, tanpa kita" dalam perencanaan risiko bencana dan implementasinya pada masyarakat yang berisiko.
UNDRR tidak menggunakan istilah 'Bencana Alam' sebagai kampanyenya. Selama pertemuan, Indonesia telah mendorong peningkatan kerja sama internasional.
- Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir
- 7 Kecamatan di Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Uskup Agung Jakarta: Penanganan TPPO Perlu Kerja Sama Internasional
- Diterjang Angin Kencang, 1 Rumah Warga di OKU Selatan Rusak Berat
- Belasan Rumah di Natuna Rusak Akibat Diterjang Angin Kencang
- Gempa Berkekuatan 5,3 M Getarkan Wilayah Pesisir Selatan Sumbar