Grant Thornton Indonesia: Perlu Strategi Tepat Memulihkan Perekonomian

Grant Thornton Indonesia: Perlu Strategi Tepat Memulihkan Perekonomian
Beberapa nilai saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto dok Yessy Artada/jpnn

Hal ini juga termasuk pertanyaan terhadap penilaian diri untuk memungkinkan perusahaan membangun kemampuan di sekitar perkiraan dan pemantauan kas.

Saham dan obligasi masih menjadi bentuk investasi favorit yang dilirik investor.

BEI mencatat total perusahaan di Indonesia sebanyak 699 yang memiliki saham dan 121 yang memiliki obligasi.

Hanny Prasetyo, Partner & Head of Assurance Grant Thornton Indonesia, menyebutkan setidaknya terdapat 3 keuntungan utama dalam menerbitkan obligasi dari sisi investor.

Yakni, mendapatkan pendapatan bunga secara rutin, mendapat keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain), dan juga memiliki risiko yang lebih rendah jika dibandingkan dengan saham.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengutarakan, minat perusahaan dan institusi di Indonesia untuk semester kedua tahun 2020 masih tinggi.

Hal ini tecermin dari jumlah pipeline yaitu sebanyak 14 perusahaan di pipeline dibanding tahun lalu pada periode sama sebanyak 12 perusahaan.

Hal ini juga merupakan suatu bentuk kepercayaan dari para Pemilik dan manajemen perusahaan yang menjadikan Bursa sebagai rumah pertumbuhan (house of growth) bagi perkembangan bisnis perusahaan mereka.

Data Grant Thornton mengungkapkan optimisme ekonomi global menurun 16 poin pada semester pertama 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News