Grant Thornton: Optimisme Pebisnis Indonesia atas Keuntungan Usaha Melonjak

Grant Thornton: Optimisme Pebisnis Indonesia atas Keuntungan Usaha Melonjak
Bursa Efek Indonesia. Foto dok Yessy Artada/jpnn.com

Angka itu jauh di atas rata-rata negara Asia Pasifik dan ASEAN yang masing-masing berada di level 56 dan 59 persen.

Dalam hal kendala utama potensial untuk bisnis selama 12 bulan ke depan, ketidakpastian global ekonomi adalah yang paling sering dikutip oleh responden dengan 44 persen menyoroti sebagai risiko utama.

Sebab, hal itu memberikan pengaruh yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Namun, angka tersebut turun dari 55 persen di H2 2018.

Sekitar sepertiga dari perusahaan juga mengidentifikasi kekurangan keterampilan dan biaya tenaga kerja sebagai kendala potensial.

Meski demikian, angka tersebut masih berada di bawah rata-rata ASEAN dan Global serta telah turun jika dibandingkan survei di periode sebelumnya semester awal 2019.

Berbagai respons positif yang ditunjukkan pelaku usaha dari sisi optimisme bisnis serta harapan atas pendapatan dan keuntungan ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi atau gross domestic product (GDP) Indonesia tahun ini yang diperkirakan naik menjadi 5,2 persen.

“Indikator makro positif dan antusiasme dari sisi pelaku usaha adalah resep untuk optimisme bisnis yang akan berimbas positif terhadap pasar. Hal tersebut menjadikan Indonesia salah satu negara dengan kemungkinan pertumbuhan ekonomi terbesar di tahun depan,” pungkas Johanna.  (jos/jpnn)

Grant Thornton Indonesia menutup akhir tahun dengan menyajikan laporan International Business Report (IBR) untuk semester kedua 2019.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News