Growth Hacking, Strategi Perusahaan untuk Bertahan di Tengah Kondisi Ekonomi Sulit

Growth Hacking, Strategi Perusahaan untuk Bertahan di Tengah Kondisi Ekonomi Sulit
Ruang kerja di Kantor Kanvasaur, Kuningan, Jakarta Selatan. Foto dok Kanvasaur

jpnn.com, JAKARTA - Scarlattino Jacob, Co-Founder Kanvasaur, salah satu growth agency di Indonesia mengatakan setidaknya ada tiga hal yang kerap jadi masalah utama yang dihadapi oleh bisnis baru untuk terus tumbuh berkembang.

Pertama, menentukan strategi perusahaan yang tepat. Kedua adalah mencari sumber daya manusia yang berpengalaman, dan terakhir yakni memiliki modal yang cukup untuk menjalankan kedua hal tersebut secara berkesinambungan.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh bisnis baru untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan growth hacking, yakni serangkaian kegiatan yang mengkombinasikan marketing, data, desain, analisis serta teknologi untuk menghasilkan peluang baru pertumbuhan serta memperkuat produk dan layanan yang sudah ada melalui eksperimen.

Hasil akhir yang diharapkan dari strategi ini adalah meningkatkan jumlah pelanggan dan membuat brand lebih mampu bersaing dengan kompetitor.

Strategi ini juga bisa diterapkan oleh perusahaan konvensional yang telah lama berdiri tetapi memiliki tuntutan untuk terus berinovasi dan menjaga relevansi di tengah bermunculannya perusahaan baru dengan bisnis serupa.

Strategi growth hacking bisa meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan cepat. Namun, dalam prosesnya diperlukan pemilihan resources yang tepat, serta perencanaan yang matang.

Untuk itu, menurutnya diperlukan identifikasi masalah yang paling penting dengan potensi keberhasilan yang besar.

Adapun fokus utama tersebut dilandasi oleh data yang terukur dan termonitor secara rutin sesuai dengan aktivitas bisnis yang dilakukan.

Strategi growth hacking bisa meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan cepat. Namun, dalam prosesnya diperlukan pemilihan resources yang tepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News