Gubernur Anies Tak Boleh Jadikan Reuni 212 Untuk Kepentingan Politik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Bung Karno Faisal Chaniago mengingatkan kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Reuni 212 jangan sampai jadi alat politik untuk tujuan tertentu, termasuk di Pilpres 2024.
Sekalipun, dari sisi demokrasi, kegiatan Reuni 212 sah-sah saja. Karena setiap masyarakat mempunyai hak yang sama dalam berkumpul.
"Yang dikhawatirkan jika kegiatan Reuni 212 yaitu menjadikan agama sebagai alat untuk kepentingan politik," kata Faisal.
Dikatakan Faisal, Indonesia merupakan negara majemuk, sebaiknya hati-hati dalam menggunakan agama dalam kegiatan politik.
"Jika Gubernur hadir dalam kegiatan Reuni 212, ia juga hadir dalam kegiatan agama lain. Supaya ada keadilan. Sebab Anies adalah Gubernur semua warga Jakarta. Bukan Gubernur satu golongan," katanya.
"Dan Gubernur Anies, sebaiknya jangan mau lagi terjebak lagi dalam politik agama," imbuh dia.
Bila kegiatan reuni 212 itu untuk kepentingan politik, kata Faisal, maka ini sangat disayangkan.
"Tentu sangat disayangkan kalau memang agama dipakai untuk alat politik, tapi kalau ini hanya sarana partisipasi politik tentu tidak ada yang melarang, karena siapapun boleh," katanya.
Gubernur Anies, sebaiknya jangan mau lagi terjebak lagi dalam politik agama, termasuk seperti dalam kegiatan reuni 212.
- Cak Imin Pastikan PKB Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Sesuai Dengan Putusan MK, Mayoritas Responden Tolak Pilpres 2024 Ulang
- Partai Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
- Prabowo: Mas Anies dan Muhaimin, Saya Pernah Berada di Posisi Anda
- Ganjar-Mahfud Absen saat KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres