Gubernur NTB Minta Insiden Anarkis Diselesaikan Secara Hukum
Senin, 23 Februari 2009 – 16:56 WIB
JAKARTA - Perbedaan pendapat antara penganut ajaran Salafiyah dengan warga Desa Gapuk, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) menarik perhatian Gubernur NTB KHM Zainul Majdi. Gubernur Majdi meminta agar masalah perbedaan pendapat yang berujung pada tindakan anarkis itu harus diselesaikan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Diakuinya, memang masalah perbedaan pendapat antara paham Salafiyah dengan warga Gapuk terkait ajaran Islam, telah berlangsung selama sepekan terakhir ini. Di mana masyarakat Gapuk menuding pengikut Salafiyah telah melecehkan ajaran Islam.
''Sebaiknya dipelajari dulu apa masalahnya. Soal sesat atau tidak, sebaiknya diserahkan kepada proses hukum. Jadi jangan asal nuding,'' kata Zainul Majdi saat dihubungi JPNN, Senin (23/2).
Baca Juga:
Gubernur yang kerap disapa Tuan Guru Bajang ini berharap agar pihak kepolisian selaku penegak hukum, dapat menengahi masyarakat yang bertikai. Di samping itu, Majdi juga mengimbau masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi, sehingga melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri.
Baca Juga:
JAKARTA - Perbedaan pendapat antara penganut ajaran Salafiyah dengan warga Desa Gapuk, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) menarik perhatian Gubernur
BERITA TERKAIT
- Pesona Wisata Biduk-Biduk, Teluk Sumbang, Labuan Cermin, dan Kaniungan di Berau Kaltim
- Pelajar yang Tenggelam di Sungai Ogan Ditemukan Meninggal Dunia
- Prajurit TNI Beri Layanan Kesehatan untuk Masyarakat di Perbatasan RI-Malaysia
- Soengging Cup ke-IX, Menjaring Karateka Berprestasi untuk Kejurnas 2024
- Menjelang Peringatan HUT ke-67, Kodam XV/Pattimura Gelar Bakti Sosial
- DPRD DKI Dukung Langkah Jakpro Fasilitasi Warga Kampung Bayam