Gubernur Papua Sultan Zainal Abidin Syah Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

 Gubernur Papua Sultan Zainal Abidin Syah Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
Rektor UNJ Dr Komarudin MSi menilai Sultan Tidore Zainal Abidin Syah layak jadi Pahlawan Nasional. Foto : humas UNJ

"Kalau kita memahami sejarah Papua, kita akan tahu betapa besarnya perjuangan Sultan Zainal Abidin Syah bagi NKRI," kata Komarudin.

Dia mengingatkan, generasi saat ini tidak boleh melupakan sejarah Indonesia. Dia lalu menceritakan salah satu episode sejarah yang menunjukkan patriotik dan nasionalistik Sultan Zainal Abidin Syah.

"Saya sudah mendengar dan mendiskusikan betapa besarnya perjuangan Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore. Ketika bertemu dengan Presiden Soekarno, ditanya 'mau ke manakah kesultanan Tidore?' langsung dijawab 'masuk NKRI'," ucap dia.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno menunjuk Sultan Tidore Zainal Abidin Syah sebagai gubernur pertama Provinsi Perjuangan Irian Barat di tahun 1956.

Komarudin menegaskan jawaban Sultan Zainal Abidin Syah sangat mencerminkan nasionalisme dan patriotisme. Sultan Zainal Abidin Syah dengan tegas menjawab Tidore bergabung diri dengan NKRI.

Itu sebabnya, dia menyebut sangat pantas jika Sultan Zainal Abidin Syah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

"Kami menangkap keinginan itu, untuk bersama sama memperjuangkan agar Sultan Zainal Abidin Syah menjadi pahlawan nasional. Tentu kami tidak ragu, karena keinginan masyarakat Tidore mempunya keinginan besar, karena beliau juga memiliki jasa yang sangat luar biasa di NKRI," tandasnya.

Dr Abdul Haris, dosen UNJ menambahkan, Sultan Zainal Abidin Syah menggunakan cara-cara diplomasi untuk mendapatkan kemerdekaan. Dia tidak menggunakan tindakan militer.

Bung Karno pernah mengatakan kalau tidak ada Sultan Zainal Abidin Syah tidak ada lagu dari Sabang sampai Merauke.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News