Gubernur Papua & TIVAMAIVA Tolak Eksploitasi Blok Wabu, PRIMA Intan Jaya Merespons, Tegas

Gubernur Papua & TIVAMAIVA Tolak Eksploitasi Blok Wabu, PRIMA Intan Jaya Merespons, Tegas
Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Rakyat Adil Makmur (PRIM) Intan Jaya Melianus Duwitau. Foto: Dok. PRIMA

jpnn.com, INTAN JAYA - Dampak dari investasi Blok B Wabu di Intan Jaya Papua memicu warga setempat menolak keberadaan investasi tersebut.

Partai Rakyat Adil Makmur melalui Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) setempat, ikut mengapresiasi perjuangan rakyat setempat.

Ketua DPK PRIMA Intan Jaya Melianus Duwitau melalui rilis diterima pada Rabu (30/32022), menyatakan mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Papua Lukas Enembe yang telah mengeluarkan rekomendasi kepada Menteri ESDM untuk menghentikan sementara tambang tersebut.

Menurut pimpinan PRIMA Intan Jaya yang biasa disapa Bung Meli itu, pihaknya juga mendukung Tim Advokasi masyarakat adat intan jaya (TIVAMAIVA) yang telah merespons baik tuntutan masyarakat Kabupaten Intan Jaya yang menolak eksploitasi Blok Wabu di Intan Jaya Papua.

Bung Meli, yang juga anak adat Intan Jaya itu mengapresiasi Gubernur dan atas respons baik terhadap aspirasi yang masuk ke DPR Papua terkait tuntutan masyarakatnya lebih khusus masyarakat Intan Jaya atas penolakan eksploitasi Blok B Wabu di Intan Jaya Papua.

“Saya salut dan saya harap kepada pemerintah pusat dan investor agar menghargai aspirasi masyarakat Intan Jaya Papua,” kata Meli.

Meli berharap investasi jangan dipaksakan agar tidak menambah konflik di Intan Jaya.

Bung Meli juga menyatakan alasan penolakan tambang investasi blok Wabu tak lain karena investasi tersebut sarat dengan kepentingan oligarki yang cenderung mengutamakan eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) dan bertentangan dengan cita-cita Rakyat Adil Makmur sebagaimana amanat Pancasila.(fri/jpnn)

Partai Rakyat Adil Makmur melalui Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Intan Jaya merespon sikap Gubernur Papua dan TIVAMAIVA yang menolak Eksploitasi Blok Wabu,


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News