Gubernur Sulsel Dituding Rekayasa Kasus Pelemparan Bom

Gubernur Sulsel Dituding Rekayasa Kasus Pelemparan Bom
Gubernur Sulsel Dituding Rekayasa Kasus Pelemparan Bom
Selanjutnya, kejanggalan lain di mata Tim IA adalah tidak adanya tim jihandak. Yang ada hanya pengamanan internal Sayang yang mengaku mengambil benda yang diklaim sebagai bom. Padahal, bom itu berdaya ledak tinggi. "Hebat benar itu. Sejak kapan tim Sayang (Syahrul Yasin Limpo-Arifin Nu'mang) bisa bertindak sebagai tim jihandak. Rakyat sudah tahu, siapa pemimpin yang suka bohong, suka merekayasa," ujarnya.

   

Makanya, Tim IA sangat percaya aparat kepolisian bisa mengungkap motif di balik bom itu dan mengungkap pelakunya. Tidak usah saling menuding, karena jika itu murni kejahatan, bisa terjadi dan menimpa kandidat manapun.

   

Tim IA berharap, polisi bisa mengejar pelaku lewat pemeriksaaan terhadap orang-orang yang menjadi saksi saat pelempar bom diamankan. "Polisi harusnya meminta keterangan pihak panitia artau peserta gerak jalan yang disebut-sebut pertama menangkap tangan pelaku," terang Selle.

   

Karena tidak ada pemeriksaan saksi yang menangkap pelaku, tidak pernah ada penjelasan resmi siapa penemu atau yang pertama mendapatkan tas yang duduga berisi pistol dan kardus berisi rakitan serta TNT yang diduga milik pelaku.

   

MAKASSAR - Pernyataan gubernur petahana Syahrul Yasin Limpo yang mengisyaratkan bahwa pelaku bom adalah lawan politiknya di Pemilihan Gubernur (Pilgub)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News