Gudeg Bu Tjitro 1925 Dalam Kemasan Cakep, Omzet Rp 300 Juta

Gudeg Bu Tjitro 1925 Dalam Kemasan Cakep, Omzet Rp 300 Juta
Ibu Eroh, owner Empal Gentong Haji Apud dan Danu pemilik Gudeg Bu Tjitro 1925 (foto tengah). Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com - Gudeg Bu Tjitro 1925 adalah bagian penting dari menggeliatnya bisnis kuliner di wilayah Yogyakarta. Dalam kemasan yang makanan tradisional andalan Kota Pelajar itu menjadi oleh-oleh andalan para pelancong.

Mesya Mohamad, Gunungkidul

GUDEG Bu Tjitro 1925 tidak asing lagi bagi masyarakat Yogyakarta. Para pelancong yang datang ke Yogya pun akan kepincut begitu mengicip gudeg bercita rasa tinggi itu.

Sayangnya, untuk menikmati makanan tradisional Yogya ini, pelancong harus ke daerah istimewa tersebut. Ini dirasakan tidak efisien karena harus mengeluarkan dana lebih besar.

Danu, owner Gudeg Bu Tjitro 1925 pun melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi pengemasan makanan tradisional Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dengan teknologi ini, Gudeg Bu Tjitro 1925 bisa awet tanpa bahan pengawet hingga satu tahun lebih, tidak mengubah citarasa, mudah dibawa sehingga bisa dijadikan oleh-oleh luar kota hingga ke luar negeri.

Gudeg Bu Tjitro 1925 Dalam Kemasan Cakep, Omzet Rp 300 Juta

Danu mengungkapkan, inovasi menggunakan teknologi pengemasan makanan tradisional ini karena tingginya permintaan masyarakat baik dalam maupun luar negeri akan Gudeg Bu Tjitro 1925.

Dengan kemasan modern, Gudeg Bu Tjitro 1925 bisa lebih awet dan menghasilkan omzet dalam kisaran Rp 300 juta per bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News