Gudeg Terakhir untuk Sang Da'i

Gudeg Terakhir untuk Sang Da'i
Foto: M Ali/Jawa Pos/JPPhoto
Masih segar diingatannya ketika ayah memanggilnya Senin siang (4/6). Saat itu, Zainuddin M.Z berpesan agar Fikri menggantikan kehadirannya di Blitar dan Malang karena mengeluh sakit kepala. Dia tahu, kalau kepala sudah sakit berarti tensi darah ayahnya naik. "Ayah memang puya hipertensi," tuturnya.

Saat itu, Fikri menyetujui permintaan ayahnya dengan satu syarat. Yakni, dia bakal berangkat ke Jatim kalau ayahnya mau berobat ke dokter. Syarat itu dikeluarkan karena dia tahu betul da'i tersebut sering meremehkan penyakit dan malas ke dokter. Katanya, sakitnya bisa sembuh sendiri kalau bertemu umat yang banyak.

Kepada wartawan, dia mengatakan jika ulama kelahiran Jakarta 2 Maret 1951 itu tidak memiliki sejarah peyakit ekstrim. Namun, sudah menjadi rahasia umum dikalangan ulama kalau faktor kelelahan, pola makan dan tidur yang tidak teratur bisa menimbulkan penyakit. "Sepertinya, itu yang menyerang ayah," jelasnya.

Kematian mendadak itulah yang menurut suami Via Suzanna tersebut tidak ada pesan khusus sepeninggalan Zainuddin. Dia juga tidak ingin mengetahui apa penyebab kematian ayahnya yang mendadak. Dikatakan Fikri tidak ada laporan apapun dari RS karena meninggalnya ustad sebelum sampai RS. "Tidak ada hasil apapun," tegasnya.

SEBUNGKUS nasi gudeg yang masih hangat diletakkan Sudalno di lantai kamar majikannya. Saat itu, dia melihat Zainuddin M.Z, majikaannya, sibuk menyisir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News