Gula Rafinasi Harus Segera Dibatasi
Rabu, 22 Desember 2010 – 06:58 WIB
Aksi tersebut merupakan sikap penolakan terhadap rencana Mendag yang merevisi SK Menteri Perdagangan no 527 tahun 2004 sehingga memungkinkan peredaran bebas gula rafinasi yang berasal dari gula mentah impor.
Baca Juga:
Apabila kebijakan tersebut dilanjutkan, maka Indonesia akan dibanjiri gula impor sehingga akan mengakibatkan kebangkrutan petani tebu dan industri gula nasional. Sebab harga pokok produksi gula lokal masih lebih tinggi daripada gula rafinasi, yang menjadikan konsumen lebih memilih produk dengan harga yang lebih murah. "Bisa-bisa Indonesia akan masuk perangkap ketengantungan kepada gula impor."
Untuk itu, APTRI mendesak pemerintah segera melakukan revitalisasi PG gula yang sudah berumur sehingga bisa menghasilkan produk dengan harga yang lebih bersaing serta bisa memenuhi kebutuhan nasional. "Kami juga mendesak agar pemerintah segera menerapkan daftar negatif industri terhadap pemdoroan industri gula rafinasi," ujar Arum.
Terkait dengan aksi penolakan mereka terhadap rencana Mendag, Arum menyebut bahwa aspirasi tersebut telah di terima oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Dalam waktu dekat, Gubernur Jawa Timur tidak saja akan melayangkan surat kepada Mendag yang intinya keberatan terhadap kebijakan yang tidak pro industri gula nasional itu, namun akan menyampaikan secara langsung pada Presiden. Pemprov juga berencana akan melarang peredaran gula rafinasi di Jawa Timur untuk melindungi petani tebu dan kelangsungan usaha Pabrik Gula (PG).
SURABAYA - Kalangan petani dan pekerja kebun tebu serta karyawan Pabrik Gula (PG) mendesak pemerintah untuk menerapkan kebijakan impor gula mentah
BERITA TERKAIT
- Gas Pol, Harga Emas Meroket, Untung Besar!
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Masyarakat di Serang Harap PNM Mekaar Bisa Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan
- Tingkatkan Pengawasan, Bea Cukai Jalin Sinergi dengan Instansi Lain di 3 Wilayah Ini
- Tedi Supardi Mewarnai Bursa Ketum APJII 2024-2028
- Kinerja ABM Investama Sepanjang 2023 Meningkat