Gung Bli, Memanen Kesuksesan Bertani Lewat Electrifying Agriculture & Teknologi

Program itu diharapkan tidak hanya mampu mendongkrak permintaan akan listrik, tetapi juga mendukung kemandirian pangan nasional.
Darmawan menjelaskan Indonesia merupakan negara agraris. Menurut dia, EA yang diluncurkan PLN juga sebagai ikhtiar mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
“PLN mendukung penuh cita-cita ketahanan pangan dalam negeri, maka kami meluncurkan program ini untuk bisa mendukung sektor agrikultur di Indonesia,” ucapnya.
Peraih gelar Ph.D dari Texas A&M University, Amerika Serikat (AS), itu menjelaskan EA juga dirancang untuk memudahkan para petani pelanggan PLN. Misalnya, jaringan listrik PLN disalurkan langsung ke lokasi pertanian, perikanan, dan peternakan.
Dengan demikian, petani tidak perlu lagi menaik kabel sendiri dari rumah ke sawah atau ladang pertanian mereka.
“Dengan cara itu, jaringan listrik akan lebih aman untuk mengairi sawah dengan mesin pompa air, memberantas hama dengan lampu penjebak hama, atau menerangi ternak dan lahan yang memerlukan pengawasan intensif,” tutur Darmawan.(Mcr8/JPNN.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Bli Gung mulai bertani pada 2013 di lahan pertanian yang menghadapi masalah air. Smart farming dan Electrifying Agriculture membuatnya kia sukses bertani.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Merasa Tak Dihargai, 30 Persen Petani Australia Pernah Mempertimbangkan Bunuh Diri
- Pupuk Kaltim Hadirkan 3 Program Magang, Diikuti 133 Peserta se-Indonesia
- 3 Tantangan Besar Produksi Pertanian Indonesia
- Pemerintah, Ahli, dan Petani Harus Bekerja Sama Memajukan Kelapa Sawit Indonesia
- Petani Garut Siap Amankan Pasokan Cabai Selama Ramadan Hingga Idulfitri
- Listrik di Riau Padam Setelah Diterjang Badai, PLN Bilang Begini