Gunung Raung Berhenti Bergejolak, Bandara Banyuwangi Akhirnya Dibuka Kembali

Gunung Raung Berhenti Bergejolak, Bandara Banyuwangi Akhirnya Dibuka Kembali
Penumpang turun dari pesawat di Bandara Banyuwangi. Foto: SHULHAN HADI/RADAR BANYUWANGI/JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Aktivitas vulkanik Gunung Raung dalam dua hari ini akhirnya berangsur mereda. Selain kegempaan yang sudah dominan pada amplitudo 1 mm, material abu vulkanik sudah tidak keluar secara terus menerus.

Kondisi ini berdampak positif pada penerbangan di Bandara Banyuwangi. Setelah tujuh hari ditutup, Bandara Banyuwangi akhirnya mulai beroperasi kembali hari ini. 

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, hari ini abu vulkanik yang keluar dari Gunung Raung terpantai tipis hingga sedang. Arah angin membawa abu ke timur dan timur laut.

“Hari ini abu dominan tipis sampai sedang. Kalau ketinggian sampai jam 8 pagi di sekitar 500 meter. Dini hari tadi masih 1.000,” jelas Mukijo pada Minggu, 14 Februari 2021.

Dia menambahkan, abu vulkanik Gunung Raung saat ini hanya keluar sesekali saja. Berbeda dengan yang terjadi pada 7-12 Februari 2021 lalu.

Saat itu abu vulkanik keluar secara terus menerus. Setelah 12 Februari 2021, kata Dia, abu hanya keluar dengan durasi waktu yang tidak bisa dipastikan. 

“Paling tidak setengah jam sekali. Suara gemuruh sudah tidak terdengar lagi. Begitu juga cahaya api sudah tidak tampak lagi sejak tadi malam,” katanya.

Untuk kegempaan, menurutnya sejak 12 Februari 2021 amlpitudonya sudah dominan 1 mm. Kalaupun ada fluktuasi, tremor yang terjadi naik turunnya antara 1 – 4 mm.

Kondisi ini, menurutnya bisa menggambarkan kondisi erupsi Gunung Raung secara keseluruhan sudah mereda. 

Penerbangan di Bandara Banyuwangi akhirnya mulai dibuka kembali pada hari ini setelah ditutup karena aktivitas vulkanik Gunung Raung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News