Gunung Semeru Meletus, Ahli Vulkanologi ITB Sampaikan Analisis Begini
jpnn.com, BANDUNG - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 14.50 WIB. Letusan itu mengakibatkan 14 orang meninggal dunia, 69 luka-luka, dan 2.970 rumah rusak.
Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman mengatakan material lahar akibat erupsi Gunung Semeru merupakan akumulasi dari letusan sebelumnya yang menutupi kawah gunung tersebut.
"Terkikisnya material abu vulkanik yang berada di tudung gunung tersebut membuat beban yang menutup Semeru hilang, sehingga membuat gunung mengalami erupsi," kata Mirzam pada keterangan resminya, Senin (6/12).
Mengutip dari Magma Indonesia, visual letusan tidak teramati akan tetapi erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi 5.160 detik.
Menurut Mirzam, saat terjadi erupsi, warga cenderung tidak merasakan adanya gempa. Akan tetapi, gempa tetap terekam oleh seismograf yang disebabkan oleh sedikitnya material yang berada di dalam dapur magma.
Mirzam menerangkan ada tiga hal yang menyebabkan Gunung Semeru bisa meletus Pertama, karena volume di dapur magma sudah penuh.
Kedua, karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma, dan ketiga, di atas dapur magma.
"Faktor yang ketiga ini sepertinya yang terjadi di Semeru. Jadi ketika curah hujannya cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncaknya, baik dari akumulasi letusan sebelumnya, terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban," tuturnya.
Ahli vulkanologi ITB (Institut Teknologi Bandung) menyampaikan analisis terkait Gunung Semeru meletus dan mengakibatkan banyak korban.
- Waspada, Jumlah Gempa di Gunung Ile Meningkat Signifikan
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Ketinggian Letusan Capai 600 Meter
- 1.585 Warga Harus Dievakuasi Setelah Erupsi Gunung Ruang
- TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Sudah 174 Kali Sepanjang 2024
- Masyarakat Diminta Waspada Potensi Awan Panas Gunung Semeru