'Guru' Diikat, 'Siswa' Digantung
Rabu, 27 Maret 2013 – 14:31 WIB
Diakuinya sebuah kebijakan memang tidak dapat menyenangkan semua pihak, namun apabila kebijakan tersebut lebih banyak ruginya, kenapa harus dipaksakan. Itu sebabnya, lanjut dia, Aliansi Revolusi Pendidikan meminta pemerintah menghentikan proses kurikulum 2013.
Baca Juga:
Terkait kebijakan kurikulum 2013 yang diputuskan secara mendadak dan menelan anggaran hingga 2,49 triliun rupiah, dinilai hanya menghambur-hamburkan uang. Apalagi sampai saat ini DPR juga belum menyetujui anggaran melekat yang diajukan pemerintah untuk dialihkan ke program kurikulum 2013.
"Kita juga mendesak dihapuskannya UN sebagai standar kelulusan siswa, serta menghilangkan segala bentuk praktek komersialisasi pendidikan," tegasnya.
Diketahui, aksi ini diikuti gabungan dari organaisasi guru, mahasiswa, pelajar hingga wali murid. Di antara organsiasi guru itu adalah, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Musyawarah Guru jakarta (FMGJ). (fat/jpnn)
JAKARTA - Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Revolusi Pendidikan mendemo Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Dalam aksi ini terlihat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham