Guru Dinilai Kurang Kreatif Kembangkan Cara Mengajar
Selasa, 06 Desember 2011 – 20:02 WIB
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso mengungkapkan, sebagian besar guru ataupun tenaga pendidik di Indonesia belum kreatif dalam mengembangkan metode pengajaran di kelas. Hal itu dibuktikan dari pola pikir anak-anak Indonesia yang belum ‘open minded’.
“Contohnya, kalau anak-anak ditanya dengan bahasa Inggris 'how are u?' -asti dijawab dengan i'm fine. Itu saja kan dari dulu, tidak ada model kata-kata jawaban yang lain. Jadi guru itu harus diubah habitnya. Sehingga anak-anak kita bisa open minded menerima berbagai model jawaban,” terang Djoko di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (6/12).
Apakah kondisi itu juga diakibatkan oleh kurikulum pendidikan di Indonesia? Djoko mengatakan, kurikulum hanya sebuah konten saja. Sebab, metode penyampaian guru yang harus harus lebih dikembangkan.
Karenanya Djoko mengimbau kepada para pelajar di Indonesia khususnya mahasiswa untuk bisa lebih berani dalam berinovasi dan mengembangkannya.
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso mengungkapkan, sebagian besar guru ataupun tenaga pendidik di Indonesia belum kreatif dalam mengembangkan
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar