Guru Honorer Wilfridus Harus Putar Otak karena Rumah Siswa Sering Kosong

Guru Honorer Wilfridus Harus Putar Otak karena Rumah Siswa Sering Kosong
Seorang guru di Ende, Nusa Tenggara Timur, Wilfridus Kado, di Jakarta, Rabu (25/11). (ANTARA/Indriani)

Bila bertemu orang tua murid, dia menitipkan tugas tersebut kepada mereka. Selain itu, dia juga menyelenggarakan pembelajaran di rumahnya.

Karena itu, Wilfridus menyambut baik adanya kebijakan pemerintah yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk membuka sekolah.

Pembukaan sekolah untuk KBM tatap muka dapat dilakukan asalkan dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan.

Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan, selama pandemi Covid-19, perlu komunikasi yang intensif antara guru dan orang tua.

Hal itu menurut Salim sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak psikologis anak akibat kondisi KBM yang tidak normal selama pandemi.

“Selain itu, guru hendaknya jangan memberikan tugas yang banyak, karena ini merupakan situasi yang tidak normal," ucap Satriwan.(antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Wilfridus harus mendatangi rumah-rumah siswa untuk melakukan pembelajan hingga memberikan modul.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News