Guru Indonesia Belum Miliki Kompetensi

Guru Indonesia Belum Miliki Kompetensi
Guru Indonesia Belum Miliki Kompetensi
Sementara itu, Spesialis Pendidikan Kantor UNESCO Jakarta, Anwar Alsaid mengatakan, berdasarkan estimasi Institut Statistik UNESCO, pada periode 2007-2015 dibutuhkan sebanyak 10 juta guru yang harus direkrut hanya untuk pendidikan dasar saja. Menurutnya, hal ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. "Untuk menyikapi gap ini, kita tidak hanya melihat pada kebutuhan dan distribusi guru saja, tetapi juga pelatihan, dukungan, dan kondisi kerja untuk guru," katanya.

Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Arief Rachman juga menyampaikan, kebiasaan-kebiasaan berpikir ilmiah diantara guru perlu dikembangkan. Caranya, kata dia, adalah dengan secara terus menerus membuat penelitian dan karya ilmiah. Dia mengatakan, jika di SMA ada kelompok ilmiah remaja maka perlu ada kelompok ilmiah guru dan kelompok ilmiah dosen. "Ini semua nanti menghasilkan jurnal-jurnal yang kaya. Kepala sekolah membuat kelompok-kelompok belajar diantara guru," paparnya. (cha/jpnn)

JAKARTA - Ketua UNITWIN-UNESCO Johannes Gunawan menyampaikan bahwa salah satu kondisi guru di Indonesia yang memerlukan pengembangan lebih lanjut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News