Guru Ngamuk, Siswa Takut ke Sekolah, Wali Murid Ngadu ke Dewan

Guru Ngamuk, Siswa Takut ke Sekolah, Wali Murid Ngadu ke Dewan
Wali siswa bersama Dispenbud dan pihak sekolah saat mengelar hearing bersama komisi I DPRD Kaur. Foto IRUL/BE/jpg

“Nanti guru yang bersangkutan akan kita evaluasi lagi, dan kalau memang tidak bisa dibina langi nanti akan kita tindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Juga permasalahan itu, karena memang guru itu emosi karena pentil motornya hilang diduga dilakukan para siswa itu,” ujar Daud.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kaur Deny Setiawan SH yang memimpin langsung hearing tersebut, mengaku dugaan kekerasan guru terhadap para murid di SMP 35 Boarding School harus menjadi perhatian pihak terkait.

Melihat kejadian itu, DPRD Kaur meminta kepada para pendidik yang bertugas di Kaur agar tidak menggunakan tangan besi dalam melakukan tugas mereka. Sebab sebagai pendidik seharusnya mempunyai trik-trik tersendiri dalam memberi pelajaran kepada murid bukan dengan menggunakan kekerasan. “Setiap pendidik itu punya trik tersendiri dalam mengajar tidak semua kesalahan harus berakhir dengan fisik, dan saya minta kejadian ini tidak terulang kembali, karena ini kalau dibairkan bisa patal,” ujarnya.

Ditambahkannya, seorang guru seharusnya sudah memahami perturan perundang-undangan yang khusus mengatur tentang pendidikan untuk itu. Dalam melaksanakan tugas seharusnya pendekatan-pendekatan pribadi yang harus di gunakan. Juga semua kesalahan yang di lakukan oleh murid harus melalui sebuah tahapan.

“Harus ada surat perigatan pertama dan kedua dulu kalau masih juga melawan yang dikeluarkan saja, dan jangan sampai nanti masalah seperti ini berujung keranah hukum. Saya minta kepada Dinas pendidikan guru yang bersangkutan divaluasi lagi,” jelasnya.(618/ray/jpnn)


BINTUHAN – Orang tua dari sejumlah siswi SMP 35 Boarding School mendatangi gedung DPRD Kaur, Bengkulu, Senin (1/8) kemarin.  Mereka mengadu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News