Gus Dur Borong PKL, Wolfowitz Ikut Joget Dangdut
Senin, 19 Oktober 2009 – 06:36 WIB

Gus Dur Borong PKL, Wolfowitz Ikut Joget Dangdut
Apa alasan kedatangan Wolfowitz? Lelaki yang mengenakan batik dan bawahan gelap itu mengatakan, dirinya datang karena rasa cinta dan kagum terhadap sosok, pemikiran, dan perilaku politik Gus Dur. "Saya datang karena cinta Gus Dur," kata Wolfowitz di depan ribuan penonton. Yenny yang mendampinginya sesekali ikut menerjemahkan bahasa bule Amerika itu kepada penonton.
Wolfowitz terlihat sangat menikmati keberadaannya di tengah massa. Dia merasakan suasana guyub dan komunal antara yang kaya dan miskin dalam hiburan bernama Pesta Rakyat itu. "Pokoknya, saya ini cinta Indonesia," ujarnya.
Sesudah menyanyi bareng bule, Yenny dan Faris memberikan sambutan. Sejoli pengantin baru itu menyatakan sangat berterima kasih kepada masyarakat yang menghadiri pesta rakyat tersebut. Yenny lantas memperkenalkan Faris sebagai warga baru Ciganjur. Kata putri kedua Gus Dur itu, kalau ketemu Faris di jalan boleh disapa. "Yang penting jangan dicolek karena sudah ada yang punya," ujar Yenny yang disambut tawa hadirin.
Tidak lama kemudian, Gus Dur, Shinta Nuriyah, dan Wolfowitz meninggalkan panggung. Yenny dan Faris melanjutkan acara menikmati sajian hiburan dari pinggir panggung. Di akhir pertunjukan, beberapa band kampus rekan Faris di UGM beraksi. Salah satunya membawakan lagu khusus untuk Gus Dur. Hanya dengan iringan gitar, para penonton diajak bernyanyi. Di akhir lagu, penonton bersorak bersama. "Kami akan selalu bersamamu, Gus Dur," teriak mereka, kompak. Faris mengacungkan jempol kepada penyanyi gondrong itu.
BEGINILAH suasananya kalau Gus Dur mantu. Selain resepsi pernikahan yang diselenggarakan di gedung dan dihadiri tamu-tamu "penting?, juga
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu