Gus Halim Minta ASN Kemendes Terus Ciptakan Program yang Bagus Bagi Masyarakat Desa
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak aparatur sipil negara (ASN) di Kemendes PDTT untuk terus berinovasi.
Salah satunya dengan menciptakan program yang bagus dan memberikan dampak positif bagi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu mengingatkan, keberadaan Kemendes PDTT yang baru berusia sepuluh tahun jika dibandingkan dengan kementerian-kementerian lain tentu masih jauh.
Namun demikian, Gus Halim terus melakukan usaha-usaha agar Kemendes PDTT bisa sejajar atau bahkan melebihi kementerian-kementerian lain.
“Saya juga minta maaf kalau sering menekan, memaksakan kehendak untuk mencapai kinerja yang kita inginkan, itu bukan karena apa-apa, itu karena kita ingin Kemendes PDTT segera bisa setara bahkan melebihi kementerian-kementerian lainnya,” ujar Gus Halim saat Halalbihalal Kemendes PDTT sekaligus pelepasan masa pensiun Dirjen PPDT Eko Sri Haryanto, Selasa (2/5).
Gus Halim mencontohkan Bung Karno yang sampai hari ini terus disebut-sebut lantaran menjadi founding fathers.
Kemudian Hadratussyaikh Hasyim Asyari selalu disebut-sebut terhadap keberadaan pluralisme.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdiri hingga saat ini juga karena kontribusi yang sangat besar dari Hadratussyaikh Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim menyampaikan sejumlah pesan penting untuk seluruh ASN di lingkungan Kemendes PDTT, simak baik-baik
- Pemkot Banda Aceh Usulkan 1.246 Formasi ASN pada 2024
- Usulan Formasi CPNS dan PPPK Banda Aceh Disetujui MenPAN-RB
- 20 PPPK BPJPH Dilantik, Aqil Irham: Terapkan Nilai-Nilai AKHLAK dalam Bertugas
- 5 Berita Terpopuler: Pintu Tol Honorer jadi ASN Terbuka, Nasib P1-P4 Bagaimana? BKN Mengungkapkan Sesuatu
- Soal Dugaan Pelecehan Seksual Ketua KPU, Komnas Serahkan ke DKPP
- Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Diperpanjang Lagi, BKN Ungkap Penyebabnya