Gus Muhaimin Minta Pemerintah Perhatikan Nasib UMKM Saat Pandemi

Gus Muhaimin Minta Pemerintah Perhatikan Nasib UMKM Saat Pandemi
Wakil Ketua DPR RI, A. Muhaimin Iskandar. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Pelambatan ekonomi pada Triwulan II 2020 yang minus 5,32 persen tampaknya sudah menjadi lampu merah buat pemerintah. Jika tidak hati-hati dan tidak segera mengambil langkah-langkah tepat dan strategis dalam pemulihan ekonomi, maka tidak menutup kemungkinan kita akan masuk resesi.

Tantangan yang harus kita lakukan adalah segera melakukan terobosan-terobosan dalam mengerakkan ekonomi sehingga kita semua mampu membalikkan pelambatan menjadi pertumbuhan.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi salah satu penyangga dan penggerak pertumbuhan ekonomi telah terkontraksi atau mengalami pelambatan 6,51 persen. Di sisi lain tabungan masyarakat di perbankan nasional justru meningkat, dimana kelas menengah yang jumlahnya sekitar 115 juta merasakan ketidakpastian sehinga mereka menyimpan uang mereka di bank. Ini jelas sesuatu yang paradoks.

“Salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk menggerakkan perekonomian nasional adalah melalui penciptaan lapangan kerja. Di sinilah saya kira pemerintah harus benar-benar memperhatikan nasib UMKM di masa pandemi ini,” tegas Gus Muhaimin, sapaan akrab Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, yang membidangi urusan kesejahteraan rakyat itu.

Menurut Gus Muhaimin, UMKM yang jumlahnya mencapai 64 juta ini adalah sektor yang paling terdampak saat pandemi covid-19. Pemerintah perlu memperhatikan nasib UMKM karena selama ini UMKM telah menjadi penyangga masalah ketengakerjaan di Indonesia.

UMKM telah mendonorkan tenaga kerja yang tidak sedikit sehingga ia mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga yang merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi.

“Jangan lupa, selama ini UMKM telah menjadi katub pelapung masalah ketenaga kerjaan. Di saat ekspor terbatas, maka tumpuan utama adalah usaha di dalam negeri dan itu adalah sektor UMKM,” tegas Gus Muhaimin.

Karena itu, menurut Muhaimin, di saat pandemi, dimana seluruh sektor ekomi bergerak lambat, maka hanya ada satu cara yang bisa dilakukan yakni fokus pada pengembangan sektor yang mampu memberi efek pada orang banyak dan menciptakan lapangan kerja. Maka kehadiran negara untuk betul-betul memperhatikan sektor UMKM melalui stimulus-stimulus serta kebijakan yang berpihak pada mereka menjadi sesuatu yang tak bisa ditawar.

UMKM telah mendonorkan tenaga kerja yang tidak sedikit sehingga ia mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga yang merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News