Gus Nabil: FPI Harus Mendorong Idrus Jamalullail Meminta Maaf kepada Megawati dan Presiden Jokowi

Gus Nabil: FPI Harus Mendorong Idrus Jamalullail Meminta Maaf kepada Megawati dan Presiden Jokowi
M Nabil Haroen atau yang akrab disapa Gus Nabil. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen menanggapi doa dari Idrus Jamalullail. Salah satu tokoh tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu mendoakan Ibu Megawati dan Presiden Jokowi agar berumur pendek.

“Saudara Idrus Jamalullail telah bertindak mendoakan secara jelek, sekaligus juga mendorong hasutan dan pecah belah antarwarga,”kata Gus Nabil sapaan Nabil Haroen dakam keterangan persnya, Senin (16/11).

Menuru Gus Nabil, mendoakan Presiden Joko Widodo dan Ibu Megawati Soekarnoputri agar berumur pendek itu tidak hanya tidak patut secara etika, namun juga bertentangan dengan ajaran agama.

Terlebih, Nabi Muhammad mengajarkan agama Islam sebagai agama yang menebar rahmah, bukan kebencian dan caci maki.

“Saya mendorong agar Saudara Idrus Jamalullail agar menarik ucapannya dan meminta maaf kepada pihak terkait (Megawati, dan Presiden Jokowi, red,” kata Gus Nabil.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini mengatakan hal yang baik untuk disegerakan adalah mendoakan semua pihak agar diberi kesehatan, sekaligus amal baik untuk mengabdi kepada Indonesia, mengabdi untuk kebaikan semua.

Lebih lanjut, Gus Nabil meminta FPI harus mendorong agar ada upaya permintaan maaf, meski dilakukan secara pribadi. Namun, kejadian berlangsung di agenda yang diselenggarakan FPI, sekaligus juga disiarkan secara langsung melalui saluran media resmi organisasi.

“Saya kira, FPI tidak bisa hanya lepas tangan, tanpa ada sikap kooperatif. Jangan sampai kejadian ini merusak situasi kondusif di Indonesia. Jangan rusak Indonesia dengan kebencian dan caci maki,” katanya.(fri/jpnn)

FPI tidak bisa hanya lepas tangan, tanpa ada sikap kooperatif. Jangan sampai kejadian ini merusak situasi kondusif di Indonesia. Jangan rusak Indonesia dengan kebencian dan caci maki.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News