Gus Nabil: Jangan Ada lagi Ormas yang Bertentangan dengan Pancasila

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen mengaku tidak mempermasalahkan langkah beberapa tokoh yang membentuk Front Persatuan Islam (FPI), setelah pemerintah melarang aktivitas Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia.
Sebab, kata dia, setiap orang berhak membentuk organisasi kemasyarakatan (Ormas) sebagai bentuk mewujudkan sistem demokrasi di Indonesia.
"Pembentukan ormas merupakan hak dalam berdemokrasi. Kebebasan dalam mengekspresikan pendapat dan aspirasi di dalam negara demokrasi," kata Gus Nabil sapaaan akrab Muchamad Nabil Haroen dalam pesan singkatnya kepada awak media, Sabtu (2/1).
Namun, Gus Nabil mewanti-wanti kepada orang yang hendak membentuk ormas untuk bisa mematuhi asas negara yakni Pancasila.
Selain itu, ormas tersebut wajib mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia.
"Setelah itu, mematuhi aturan hukum yang berlaku seraya tidak mengumbar politik kebencian, fitnah dan informasi bohong yang merugikan publik," ujar dia.
"Bahwa jangan ada lagi ormas-ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Kita harus merawat nilai-nilai ke-Indonesia-an bahwa persatuan, toleransi, dan kedamaian itu mahal harganya yang harus terus dirawat untuk menjaga tegaknya NKRI," imbuh dia.(ast/jpnn)
Muchamad Nabil Haroen mengaku tidak mempermasalahkan langkah beberapa tokoh yang membentuk Front Persatuan Islam (FPI) setelah pemerintah melarang aktivitas Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- 3 Anggota Ormas Sok Jagoan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme
- Pabrik BYD Belum Beroperasi Secara Aktif, Tetapi Sudah Diganggu Ormas
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Wamendagri Bima Arya Soroti Aksi Premanisme Ormas Brigez di Bandung