Gus Yaqut Beber 3 Cara untuk Antisipasi Pelemahan Rupiah

Gus Yaqut Beber 3 Cara untuk Antisipasi Pelemahan Rupiah
Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Foto: GP Ansor

“Dulu, misalnya, menjual pesawat Nurtanio untuk ditukar dengan beras. Terhadap produk seperti ini kalua perlu pemerintah kasih insentif. Namun, jika belum bisa disubstitusi, maka harus mempertimbangkan substitusi impornya dalam konteks global supply chain,” terang Gus Yaqut.

Hal yang juga penting dilakukan, sambung Gus Yaqut, pemerintah harus memikirkan skenario terburuknya agar situasi terburuk tidak terjadi.

Artinya, jangan hanya berpikir sebatas pada pelemahan rupiah saja. Gus Yaqut mencontohkan Tunisia sebelum krisis pada 2011 dinilai sebagai negara paling kompetitif di Afrika oleh World Economic Forum (WEF).

Menurut IMF, Tunisia disebut sebagai contoh paling baik yang perlu ditiru sebagai negara paling aman di Afrika untuk investasi sehingga tidak termasuk negara gagal versi Failed State Index. Saat itu status Tiongkok dan Indonesia justru dinilai sudah bahaya.

“Namun, semua itu ternyata hanya asumsi saja. Tunisia ternyata menjadi negara pertama yang terlibas Arab Spring. Setelah Tunisia kemudian Mesir yang dalam kondisi baik-baik saja. Sebab itu harus waspada terhadap kemungkinan adanya penumpang gelap," ujar Gus Yaqut.

"Misalnya gerakan politik yang menawarkan ide khilafah sebagai solusi mengatasi krisis. Kondisi Tunisia ini mirip dengan Indonesia yang belakangan marak dengan kelompok yang menawarkan ide khilafah. Mesir di era Hosni Mubarak ada gerakan Kefaya, mirip dengan gerakan Jokowi Cukup Satu Periode atau #2019GantiPresiden,” tandas Gus Yaqut.

Karena itu, kata Gus Yaqut, yang harus diselesaikan adalah masalah ekonomi dulu daripada menjaga citra pemerintah saja.

“Saya lihat di media sosial banyak narasi yang kontraproduktif dari nitizen. Misalnya, membandingkan kondisi pelemahan kurs saat ini dengan kondisi pemerintahan sebelumnya. Ini justru tidak menguntungkan pemerintah. Atau imbauan-imbauan bantu pemerintah demi rupiah, tunda jalan-jalan ke luar negeri, beli produk lokal, tunda beli barang-barang mewah, pakai transportasi publik, dan lain-lain,” ujar Gus Yaqut.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi rencana pemerintah yang akan mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News