Gus Yaqut Beber 5 Sikap GP Ansor soal Holding BUMN

Gus Yaqut Beber 5 Sikap GP Ansor soal Holding BUMN
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Istimewa for JPNN

“Dengan kata lain, tangan negara harus kuat di BUMN dan BUMN itu sendiri juga semakin kuat dan jadi juara. Tidak hanya di skala nasional, tapi juga dunia internasional,” kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut menambahkan, GP Ansor dalam setiap gerak dan langkah mengikuti prinsip i’tidal-adil, tegak lurus, dan tidak memihak kecuali pada kebenaran. Begitu pula dalam menyikapi holding BUMN.

GP Ansor menolak keras modifikasi hukum dan mengabaikan peraturan-peraturan perundang-undangan berlaku, terutama UU BUMN, UU Keuangan Negara dan terutama pada UUD 1945, dalam rangka memuluskan suatu kepentingan berdampak pada keragu-raguan dan multiinterpretasi serta bias tafsir atas penguasaan negara di dalam sektor strategis nasional.

Sekaligus, menghambat BUMN agar bisa berkelas dunia, profesional dan transparan untuk memakmurkan rakyat.

Pengelolaan dengan konsep inbreng dan skema bisa menimbulkan keraguan dan melemahkan penguasaan negara. 

“GP Ansor  mendukung pengelolaan sektor migas oleh BUMN dengan penyertaan negara secara langsung dan upaya hilirisasi tambang dan pembangunan profesionalisme dan transparansi dari holding BUMN tambang, khususnya dalam rangka alih penguasaan PT Freeport Indonesia,” papar Gus Yaqut.

Gus Yaqut melihat persoalan restrukturisasi BUMN dengan kacamata tasamuh-menghargai perbedaan dan kekhasan dimiliki oleh setiap BUMN.

Terutama di bidang-bidang khusus dan serta memiliki sejarah dan usia sama dengan Indonesia.

Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengeluarkan lima sikap terkait polemik restrukturisasi pembentukan holding BUMN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News