Gus Yaqut Dorong Kader Ansor Melek Politik

Gus Yaqut Dorong Kader Ansor Melek Politik
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Quomas bersama jajaran pengurus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/1/2019). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut menyatakan bahwa Ansor dan Banser tidak boleh mengabaikan masalah politik meski organisasi keagamaan ini tidak mengajak anggotanya berpolitik.

"Saya tidak sedang mengajak Ansor berpolitik namun hampir semua dimensi kehidupan masyarakat ditentukan oleh politik. Oleh karena, kita harus seimbang antara keagamaan dan sosial kemasyarakatan, dimana di dalamnya ada politik," katanya di Pekalongan, Minggu (1/12).

Di hadapan ratusan kader Ansor dan Banser, anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah X yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang ini mengatakan menjaga ajaran Aswaja, salawatan, ngaji, gotong royong, itu penting dan harus, namun politik juga tak kalah penting.

Yaqut menegaskan untuk membangun Nahdatul Ulama (NU) masa depan dibutuhkan kontribusi serius dalam dunia sosial kemasyarakatan, termasuk di dunia politik.

Meski NU, termasuk Ansor adalah organisasi keagamaan dan sosial kemasyarakatan, kata dia, namun para kader jangan abai dengan persoalan politik.

"Kita tidak bisa hanya mengaji saja, salawatan saja namun juga harus menatap masa depan bangsa dengan lebih baik. Oleh karena, kita jangan abai dengan masalah politik.

Dia mengatakan Ansor dan Banser harus bisa mendukung apabila ada kader seperti sahabat Azmi Fahmi, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pekalongan memiliki peluang maju bupati.

"Kita harus dukung, diperjuangkan seluruh kader. Ini politik," kata adik dari tokoh Nahdlatul Ulama Yahya Staquf ini.

Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut menyatakan bahwa Ansor dan Banser tidak boleh mengabaikan masalah politik

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News