Guspardi Gaus: Bawaslu Harus Membedakan Money Politics dengan Uang Transportasi Timses
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus meminta Bawaslu membedakan money politics atau politik uang dengan biaya operasional tim sukses (timses).
Hal itu disampaikan Guspardi saat rapat bersama Bawaslu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).
Dia lantas menyampaikan ilustrasi ketika mengundang para tim sukses yang pastinya harus dibiayai dengan uang transportasi untuk operasional.
"Tim sukses pasti harus dibayar uang transportasi, pakai list, lalu ini dikatakan money politic," ujar Guspardi.
Legislator asal Sumbar itu kembali mengingatkan semua pihak, khususnya Bawaslu benar-benar paham perbedaan politik uang dengan uang transportasi tim.
Dia menekankan uang transportasi timses merupakan tanggung jawab dan tugas dari peserta pemilu.
"Inti yang saya ingin sampaikan adalah perlu dibedakan mana yang money politics dan mana yang merupakan tugas dan tanggung jawab dari peserta pemilu," tuturnya.
Menurut Guspardi, para calon legislatif memang bukan peserta Pemilu, karena pesertanya ialah partai politik.
Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menyebut Bawaslu harus membedakan money politics (politik uang) dengan uang transportasi timses saat Pemilu 2024.
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Laskar Garuda Bersuara Minta LSM IFES Angkat Kaki dari RI
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Begini Nasib Anggota Bawaslu Kepri Setelah Kedapatan Pakai Narkoba
- Soal Putusan MK, HNW Singgung Perbaikan untuk Pemilu ke Depan