Haas, Tim Amerika yang Masuk F1 dengan Rendah Hati

Haas, Tim Amerika yang Masuk F1 dengan Rendah Hati
SEJARAH PANJANG: Bintang Haas Esteban Gutierrez memacu mobilnya dalam kualifikasi di Albert Park kemarin. Haas punya banyak pengalaman di dunia motorsport Amerika. FOTO: BOBBY ARIFIN/JAWA POS

‘’Kita bisa menonton balapan sepanjang hidup kita, tapi sangat beda dengan kalau menjadi peserta,’ tutur Haas. “Karena hanya dengan jadi partisipan kita bisa benar-benar memahami dan belajar untuk menghargai tim-tim yang sudah duluan di sini. Dan betapa beratnya kemampuan teknis yang harus dimiliki untuk ikut lomba,’’ paparnya. 

Sukses di NASCAR belum tentu akan sukses juga di F1. Haas menegaskan timnya akan membangun sukses itu secara bertahap. 

‘’Saya rasa, kalau kita terlalu percaya diri, maka kita akan dengan cepat jatuh ke tanah. Saya kira tahun pertama adalah untuk berpartisipasi, tampil kompetitif, dan tidak membuat banyak ke- salahan. Itu saja sudah pencapaian luar biasa,’’ beber Haas. ‘’Saya tahu pembalap kami berharap bisa mencetak poin. Kalau iya, maka itu adalah sebuah pencapaian hebat,’’ tambahnya. 

Pendekatan Haas ini mendapat banyak pujian dari bos-bos lain di F1, yang dalam sejarahnya dijuluki sebagai “Kelompok Hiu”, siap memangsa sesama yang lemah. 

Toto Wolff, principal Mercedes, menyebut pendekatan Haas ini adalah yang paling tepat. ‘’Dia telah meraih sukses di NASCAR, dan juga di perusahaannya sendiri (Haas Automation, salah satu produsen mesin CNC terbesar di dunia, Red). Saya tak meragukan lagi dia akan meraih sukses di sini,’’ ucapnya. 

Dan Wolff menegaskan, sebagai pengusaha, Haas telah meraih sukses lebih besar daripada semua principal yang ada di F1! 

Cyril Abiteboul, principal Renault, menambahkan bahwa tim-tim lain yang masuk F1 dengan “kebanyakan gaya” pada akhirnya justru yang sekarang hilang. 

‘’Banyak orang datang dengan rencana-rencana besar, bersedia mencoba hal-hal yang berbeda,’’ kata Abiteboul. ‘’Saya kira jangan mencoba untuk melakukan hal- hal yang terlalu berbeda. Karena resep-resep lama masih sangat berguna,’’ imbuhnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News