Hadapi Resesi 2023, SDA jadi Komponen Penting Pertahanan Negara

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Sumber Daya Pertahanan dari Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Fahrid Amran mengungkapkan optimistisnya menyikapi isu resesi global yang diprediksi segera menerpa banyak negara pada 2023.
Hal ini disampaikan dalam paparan bertema 'Sumber Daya Alam dan Buatan sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara' lewat acara The X Lite yang dihelat Bisa Ekspor X Eksporasi Musik.
Fahrid mengungkapkan sejumlah aksi yang telah dan akan dilakukan di bidang pertahanan dan ekspor, yang bisa menjadi kunci dalam mengantisipasi gelombang resesi global yang bisa menerpa ekonomi Indonesia tahun depan.
“Indonesia makin memperlihatkan jati dirinya di tengah ancaman resesi ekonomi global. Sumber daya alam dan buatan kita makin menjadi komponen penting pertahanan negara dalam menghadapi resesi 2023,” jelas Fahrid Amran.
Menurutnya, Indonesia tetap menunjukkan kekuatan pertahanan nasionalnya di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, serta dinamika perdagangan global, dan perang konflik antara Rusia dan Ukraina.
Meski semua itu berdampak, Indonesia tetap menunjukkan kekuatannya berkat modal dasar sumber daya alam, potensi kekuatan sumber daya buatannya, serta stabilitas komponen pendukung pertahanan negara.
Dia memaparkan pertahanan negara Indonesia ada tiga komponen, dengan komponen utama yaitu TNI, namun jumlahnya sedikit.
Sedangkan komponen cadangan dan komponen pendukung jumlahnya lebih besar, terdiri dari sumber daya manusia, alam, dan buatan.
Sumber daya alam dan buatan kita makin menjadi komponen penting pertahanan negara dalam menghadapi resesi 2023.
- Alhamdulillah Ada Kabar Baik dari Emas, Setelah 4 Hari Ambrol
- BUMN Setor Dividen Rp 80,2 Triliun untuk Negara, Sebegini Kontribusi BRI
- Heikal Ajak Masyarakat Ikut Gerakan Priboemi Menjaga Sumber Daya Alam Indonesia
- Sebegini Peluang Resesi Ekonomi Indonesia di Mata Bos BRI, Catat!
- Afriansyah Noor Sebut SDA Tak Bisa Buat RI Jadi Negara Maju
- CropLife Terus Mendorong Percepatan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia