Hadapi Vonis, Atut Pasrah
jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi, Ratu Atut Chosiyah akan mendengarkan putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (1/9). Ia mengaku pasrah terkait putusan majelis hakim.
"Beliau (Atut) pasrah dan hanya bisa berdoa, dan menyerahkan sepenuhnya kepada majelis hakim," kata penasihat hukum Atut, TB Sukatma dalam pesan singkat, Minggu (31/8).
Begitu disinggung apakah akan melakukan banding, Sukatma belum dapat memutuskannya. Pihaknya, ucap Sukatma, akan melihat terlebih dahulu putusan hakim terhadap kliennya.
"Kita lihat pertimbangan hukumnya nanti," ujar Sukatma.
Seperti diketahui, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menuntut Atut 10 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider lima bulan kurungan. Selain itu jaksa juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pencabutan hak-hak tertentu untuk dipilih dan memilih dalam jabatan publik.
Perbuatan Atut disebut melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (gil/jpnn)
JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi, Ratu Atut Chosiyah akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pascagempa di Garut, Jasa Marga Pastikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Aman
- Sudah Lihat Rekaman CCTV, Keluarga Brigadir RA Menolak Autopsi
- Hadiri Rapat Terbatas Depinas SOKSI, Bamsoet Sampaikan Hal Penting Ini
- Prakiraan Cuaca Riau 28 April 2024, BMKG Bilang Begini
- 5 Berita Terpopuler: Jumlah Honorer Bertumpuk, 3 Janji Menteri Anas Ditunggu, Pengangkatan jadi PPPK 2024 Kapan?
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid