Hadir di OPAK UIN Syarif Hidayatullah, Menpora Bilang Tak Bercita-cita jadi Menteri

Hadir di OPAK UIN Syarif Hidayatullah, Menpora Bilang Tak Bercita-cita jadi Menteri
Menpora Imam Nahrawi foto bareng saat menghadiri Pembukaan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) di Auditorium Utama Harun Nasution Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (24/8). Foto: Kemenpora

jpnn.com - CIPUTAT - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku tak pernah bercita-cita menjadi menteri. Imam mengatakan, sejak dahulu, hanya ingin melakukan sesuatu sebaik mungkin.

Imam berbagi sedikit kisah pribadinya itu saat menghadiri pembukaan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) di Auditorium Utama Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Banten, Rabu (24/8) sore.

Acara yang bertajuk "Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama Sebagai Tiang Pembangunan Bangsa" dihadiri kurang lebih seribu mahasiswa baru. Tiba di UIN Syarif  Hidayatullah, Menpora disambut rektor Prof. Dede Rosyada.
 
"Dalam melakukan sesuatu, kita harus berusaha keras mengotimalkan potensi yang ada pada diri. Saya tidak terbersit sedikit pun untuk ditunjuk menjadi pembantu Pak Presiden Jokowi. Saya pernah seperti kalian, saya juga pernah merasakan, duduk seperti kalian, dan saya juga alumni UIN dulunya IAIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Tarbiyah," ujar Imam, disambut tepuk tangan oleh mahasiswa baru.
 
Menurut Imam, apa yang dimiliki oleh diri sangat terbatas dan amat sangat pendek waktunya. "Maka manfaatkanlah waktu sebaik mungkin. Termasuk pada saat kuliah di kelas, semua yang diajarkan dosen harus dicatat karena suatu saat akan sangat bermanfaat bagi masa depan," ungkapnya.

Imam berpesan kepada mahasiswa agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dengan memperbaiki niat sejak awal. Potensi apapun yang dimiliki harus terus digali dan diasah, Ia yakin suatu saat akan berguna di masyarakat. “Bercita-citalah setinggi dan seluas langit karena itu tidak bayar. Lakukan sekarang masa depan menanti kita,” tukasnya.
 
Imam juga berbagi kebahagiaan dengan menyampaikan bahwa pada Olimpiade Rio 2016, Indonesia berhasil meraih satu medali emas dan dua perak. Medali emas dipersembahkan cabang olahraga bulu tangkis melalui pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.  Sedangkan dua medali perak masing-masing dari cabang angkat besi, yang diperoleh lifter putri Indonesia Sri Wahyuni Agustiani.
 
"Pemerintah menjanjikan bonus Rp 5 miliar ditambah tunjangan hari tua Rp 20 juta per bulan bagi peraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro Brasil 2016. Untuk peraih medali perak, pemerintah memberikan bonus Rp 2 miliar dan peraih medali perunggu Rp 1 miliar. Pemerintah, juga mencatatkan sejarah baru dengan memberikan tunjangan hari tua semacam pensiun kepada atlet peraih medali di olimpiade. Masing-masing mendapatkan Rp 20 juta per bulan bagi peraih emas, Rp 15 juta per bulan bagi peraih perak, dan Rp 10 juta per bulan bagi peraih perunggu," beber Imam.

Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Dede Rosyada mengatakan Menpora datang kemari untuk membarikan motivasi kepada mahasiswa baru dan mengubah gaya berpikir dari siswa menjadi mahasiswa. "Kalian harus menjadi orang yang pintar dan cerdas. Raih prestasi seperti yang dilakukan atlet-atlet Indonesia," kata Dede.(adv/jpnn)


CIPUTAT - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku tak pernah bercita-cita menjadi menteri. Imam mengatakan, sejak dahulu, hanya ingin melakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News