Hadiri Bedah Buku di UGM, Waketum MUI Kiai Marsudi Bicara Fondasi Utama Demokrasi

Hadiri Bedah Buku di UGM, Waketum MUI Kiai Marsudi Bicara Fondasi Utama Demokrasi
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia(MUI) KH Marsudi Syuhud saat menghadiri bedah buku berjudul “Pancasila dari Indonesia untuk Dunia" yang digelar oleh BPIP di Universitas Gadah Mada, Yogyakarta, Rabu (21/2/2024). Foto: Dok. BPIP

Perlu diketahui, Kiai Marsudi juga kerap menyampaikan gagasan tersebut di berbagai forum dunia saat diminta pengalaman Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim yang dianggap sukses menerapkan demokrasi.

Lebih lanjut, Kiai Marsudi menjawab pertanyaan seorang mahasiswa yang menyoroti pelaksanaan pemilu yang dinilainya masih memiliki kekurangan dan dikaitkan Indonesia sebagai negara Pancasila.

“Ya, kalau masih ada yang kurang dan curang, bukan negaranya yang dirobohkan, bukan Pancasila yang diganti. Namun, kekurangan dan kecurangannya yang ada diperbaiki,” ujar Kiai Marsudi.

Menurut Kiai Marsudi, Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu, hukum harus jadi panglimanya.

“Masyarakat harus mengawalnya agar hukum bisa adil,” tegas Kiai Marsudi.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr Darmansjah Djumala serta Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Prof Agus Moh Najib, dan Kepala Pusat Studi Pancasila UGM Dr Agus Wahyudi.(fri/jpnn)

Kiai Marsudi Syuhud membeberkan demokrasi di negara Muslim atau negara berpenduduk mayoritas muslim bisa berjalan jika minimal empat fondasi utama demokrasi.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News