KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia

Haedar Nashir: Din Syamsuddin Bisa Diterima Banyak Kalangan

Haedar Nashir: Din Syamsuddin Bisa Diterima Banyak Kalangan
Din Syamsuddin (kanan depan) di sela KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia. Foto: ist.

jpnn.com, BOGOR - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik Bogor Message atau Pesan Bogor, yang merupakan hasil dari High Level Consultation of World Muslim Scholars (HLC-WMS) On Wasatiyat Islam, atau KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor, yang berakhir, Kamis (3/5) kemarin.

Dalam Bogor Message tersebut berisi antara lain tujuh poin seputar nilai Islam Wasathiyah sebagai arus utama Islam yang membawa misi damai, toleran, ramah, dan rahmatan lil alamin.

Tujuh pesan itu ialah tawasuth (tengahan), i’tidal (adil proporsional), tasamuh (toleransi), syura (musyawarah), islah (membangun dan perdamaian), qudwah (keteladanan utama), dan muwatonah (keberbangsaan).

"Melalui forum tersebut, ada suasana optimistis dan harapan akan kehadiran Islam, yang tujuannya untuk mewujudkan tatanan kehidupan antarumat beragama, antarwarga, antarbangsa, dan antarsesama umat manusia semesta," ujar Haedar dalam keterangan pers, Kamis (3/5) malam.

HLC-WMS yang diselenggarakan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) itu dipimpin Prof HM Din Syamsuddin dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Hadir dalam forum tersebut para ulama, cendekiawan, dan tokoh Islam sedunia.

Di sana dibahas berbagai isu dan pemikiran tentang Islam Wasathiyah yang sering juga disebut Islam moderat dari aspek konsep sampai implementasinya melibatkan banyak pihak dari dalam maupun luar negeri.

Melalui forum internasional itu terbuka peluang Islam Wasathiyah untuk terus menyuarakan dan mewujudkan Islam moderat secara nyata dan luas, baik dalam konteks lokal dan nasional maupun di kancah global.

Menurut Haedar, dalam konteks pesan-pesan Islam Wasathiyah tersebut peran Din Syamsuddin sebagai penggagas dan pemimpin HLC-WMS sangatlah penting dalam menyambung mata rantai dialog antaragama dan antar peradaban yang selama ini telah dirintis lebih dari satu dekade di kancah global maupun nasional melalui WPF (World Peace Forum) dan WCRP (World Conference on Religion for Peace).

Peran Din Syamsuddin sebagai penggagas dan pemimpin HLC-WMS sangat penting menyambung mata rantai dialog antaragama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News