Hafiz Khairul Rijal, Mantan Pekerja PBB yang Jadi Pengusaha Es Dawet
Tinggalkan Bayaran Rp 18 Juta Per Bulan
Jumat, 03 Februari 2012 – 00:03 WIB

Hafiz Khairul Rijal. Foto : Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Dia juga memiliki petugas khusus yang mengawasi kinerja para pekerja di jalan. Sebab, salah satu yang susah di bisnis kuliner adalah mencegah adanya "kebocoran" produk.
Hafiz memiliki beberapa orang yang mengawasi para penjual. Jika ada yang nakal, tidak tertutup kemungkinan dia dipecat. "Begitulah dunia bisnis. Mereka yang tidak kooperatif kita persilakan pergi, yang berprestasi kita kasih reward. Meskipun jualannya dawet, ada jenjang karir juga di sini," ujarnya, lantas tersenyum.
Hafiz bercerita, ada penjual yang berdagang bagus. Dalam waktu tak terlalu lama, dia akan mendapat promosi ke bagian produksi. Setelah itu, dia akan naik ke bagian pengawas. Sampai kemudian, dia bisa membuka daerah jualan baru. "Kita kan juga harus menjaga agar karyawan kita yang bagus tidak dibajak orang lain. Caranya dengan reward itu," jelasnya.
Sederet penghargaan diraih Hafiz. Di antaranya, Asia Pacific Entrepreneurship Award (2011), Rotary UKM Award (2010), UKM Award (2010), Pemuda Pelopor dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (2010), dan UMK Award dari Bank Sumut.
Menjadi pengusaha adalah pilihan hidup Hafiz Khairul Rijal. Sejak masih duduk di bangku kuliah, dia berikrar menjadi entrepreneur. Dendam terhadap
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu